13.4.16

Budaya terkait Suramadu dulu dan sekarang

Budaya terkait Suramadu dulu dan sekarang, merupakan sebuah fenomena yang patut dikaji berikut beberapa perbedaannya :
suramadu malam
a.Kepercayaan masyarakat tentang tumbal saat dulu dan sekarang
Isu persembahan tumbal 200 kepala anak-anak usia di bawah 10 tahun untuk pembangunan Jembatan Surabaya-Madura yang mana Sebelumnya, di Madura, Surabaya dan sekitarnya muncul isu, jembatan Suramadu mulai dikerjakan tahun ini- akan meminta tumbal ratusan kepala anak, terutama anak taman kanak-kanak hingga SD, sehingga menimbulkan keresahan. Namun itu hanya isu karena sebenarnya pada awal pembangunan jembatan Suramadu memang sudah dilakukan yang namanya memberi tumbal,yakni tumbal kepala kerbau yang masih terjadi dari dulu hingga sekarang.


b.Begal (perbandingan saat setelah pembangunan dan sekarang)
Begal di jembatan Suramadu masih sering terjadi dulu setelah pembangunan suramadu begal tidak begitu banyak, namun sekarng begal semakin banyak apalagi saat malam hari. Tapi yang paling parah ketika sudah melewati jembatan suramadu dan sampai di Bangkalan, Madura, begal sering terjadi apalagi malam harinya, karena jalanan tersebut masih termasuk tempat/kawasan yang sepi penghunu. Jadi, kawasan tersebut rawan adanya begal.


c.Perilaku buang sampah (perbandingan dulu dan sekarang)
sejak dioperasikannya jembatan Suramadu, aktifitas di Dermaga Kamal sepi, Sepinya aktifitas Dermaga itu dimanfaatkan oleh sebagian warga masyarakat setempat untuk membuang sampah rumah tangga di kawasan Dermaga. Namun, untuk jembatan suramadu sendiri masih banyak orang yang membuang sampah sembarangan ke lautnya, baik dulu maupun sekarang tidak ada bedanya karena masih banyak orang yang membuang sampah di jembatan suramadu.


d.Pelanggaran lalu lintas Suramadu
Perkembangan teknologi di bidang transportasi cukup cepat, terutama kendaraan bermotor, namun seiring berkembangnya alat tarnsportasi kendaraan bermotor ini tidak di temani dengan kesadaran hukum oleh masyarakat, sehingga terjadi pelanggaran khususnya di sekitar Jembatan Suramadu Surabaya. Dari hal inilah dibutuhkan strategi penanganan pelanggaran Lalu Lintas oleh Polsek Nambangan Surabaya, sehingga mengurangi terjadinya pelanggaran dan kecelakaan Lalu Lintas. Permasalahan pokok pada penelitian ini adalah strategi penanganan pelanggaran Lalu Lintas oleh Polsek Nambangan Surabaya.Penelitian yang digunakan penelitian deskriptif kualitatif.


Yaitu menggambarkan dan mendeskripsikan bagaimana strategi penanganan pelanggaran Lalu Lintas oleh Polsek Nambangan Surabaya. Tempat penelitian yang di gunakan di sekitar Jembatan Suramadu Surabaya, jenis data ada dua yaitu: data primer, dan data sekunder, teknik pengumpulan data meliputi wawancara, dan dokumen.Hasil penelitian, diketahui bahwa strategi penanganan pelanggaran Lalu Lintas oleh Polsek Nambangan Surabaya cukup maksimal. Strategi penanganan yang dilakukan oleh Polsek Nambangan ada 2 macam yaitu: secara preventif, dan secara represif, dengan strategi ini maka terjadi penurunan angka kecelakaan di area Jembatan Suramadu Surabaya pada tahun 2014 dibandingkan pada tahun 2013. Disarankan hendaknya polsek Nambangan Surabaya rajin untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan ikut serta berpartisipasi dalam mengurangi kecelakaan Lalu Lintas di sekitar Jembatan Suramadu Surabaya.

Sumber : dari berbagai sumber

0 comments:

Posting Komentar

Sara Jorok Spam ma'af , Saya Hapus